04.26

Contoh karangan argumentasi

Salah Urus Kereta Api
Lagi-lagi kecelakaan kereta api terjadi. Kereta api Citra Jaya terguling
di Cibatu, Jawa Barat, Sabtu lalu. Pada hari yang sama, sepur eksekutif
Argo Lawu juga anjlok di Banyumas, Jawa Tengah. Ini makin menunjukkan
perkeretaapian kita dalam kondisi gawat. Pemerintah mesti segera
membenahinya sebelum korban jatuh lebih banyak akibat kecelakaan.
Musibah kereta api Argo Lawu tak memakan korban. Tapi kecelakaan
kereta Citra Jaya menyebabkan puluhan orang terluka. Daftar kecelakaan
pun bertambah panjang. Dalam kurun waktu empat bulan terakhir sudah
terjadi 10 kali kecelakaan kereta api. Angka ini naik hampir tiga kali lipat
dibanding periode yang sama tahun lalu.
Tidaklah salah pernyataan Menteri Perhubungan Hatta Rajasa kemarin
bahwa anjloknya dua sepur itu seharusnya bisa dideteksi. Tanda-tanda
amblesnya tanah di bawah bantalan rel kereta tentu bisa diamati jauh
238 Bahasa Indonesia SMK/MAK Setara Tingkat Madya Kelas XI
hari. Dengan kata lain, semestinya manajemen PT Kereta Api lebih serius
mengawasi jalur kereta api.
Persoalannya, Pak Menteri Cuma melihat sisi ketidakberesan PT Kereta
Api. Yang terjadi sebenarnya pemerintah juga salah urus perusahaan ini
sehingga terus merugi. Jumlahnya tidak tanggung-tanggung, Rp 1,4 triliun
per tahun. Inilah yang menyebabkan perusahaan milik negara tersebut tak
sanggup memberikan layanan yang baik.
Kerugian besar muncul karena PT Kereta Api diwajibkan memelihara
jaringan rel di Indonesia. Total duit yang dikeluarkan untuk perawatan
reguler per tahun mencapai Rp 2,1 triliun. Sementara itu, anggaran dari
pemerintah hanya Rp 750 miliar.
Di luar perawatan rutin, PT Kereta Api jelas tak mampu lagi
menanggungnya. Padahal sebagian besar bantalan rel itu perlu diganti.
Dari total panjang lintasan rel kereta api 4.676 kilometer, separuh lebih
berusia di atas 50 tahun. Jangan heran jika banyak bantalan rel yang sudah
lapuk. Kondisi ini sangat mudah membuat kereta api anjlok. Faktanya,
sebagian besar kecelakaan kereta api yang terjadi pada 2001-2006 akibat
kurang beresnya rel.
Badan Perencanaan Pembangunan Nasional tahun lalu menghitung
dibutuhkan Rp 6 triliun untuk menyehatkan kereta api dan jaringan rel.
Dalam keadaan anggaran negara yang sedang tekor, angka itu memang
tampak besar. Tapi, kalau pemerintah bisa menalangi Lapindo Brantas Inc.
Sekitar Rp 7,5 triliun buat membangun infrastruktur di Porong Sidoarjo,
kenapa untuk urusan yang ini tidak?
Pemerintah tak perlu ragu mengucurkan dana untuk pembenahan
perkeretaapian. Jika dikelola dengan benar, kereta api sebetulnya berpotensi
menunjang perekonomian. Dengan pengelolaan di bawah standar pun,
setiap tahun kereta api mampu mengangkut 150 juta penumpang dan 5 juta
ton barang. Kalau ditangani lebih baik, jumlah penumpangnya tentu akan
jauh meningkat. Pendapatan PT Kereta Api pun akan bertambah.
Membiarkan kereta api berlari di atas bantalan rel yang lapuk atau tak
terurus sungguh berbahaya. Jika pemerintah peduli keselamatan warganya,
kondisi perkeretaapian yang amburadul harus segera dibenahi.

0 komentar: