04.42

Download The Ultimate Resource Package for web designers

tutorial9 download

Tutorial9, website/blog yang memberikan berbagai info tentang tutorial photoshop, web/blogging tutorial, fotografi dan berbagai resources tentang design lainnya, mulai 9 – 16 November 2009 ini, memberikan download gratis ratusan items yang sebelumnya merupakan paket berbayar yang bernilai sekitar $100. Apa saja paket ini ?

Paket download gratis ini mencakup 400 icons, 4 Premium wordpress themes, 3 tumblr themes dan lainnya.

Ratusan items gratis ini terkumpul dalam The Ultimate Resource Package for web designer. paket download ini boleh digunakan untuk apapun termasuk untuk komersial, tetapi tidak boleh didistribusikan kembali. Isi paket ini selengkapnya adalah sebagai berikut:

400 Icons

Termasuk paket ekslusif dan rilis terbaru, juga semua icon yang pernah ditawarkan di Tutorial9. Seperti 108 Mono Icons, Sketchy web icons, 3D social media icon pack.

free-icons

4 Premium Wordpress Themes

Premium themes merupakan themes wordpress yang sebenarnya berbayar (tidak gratis), sehingga biasanya mempunyai kualitas yang lebih baik dari yang gratis. Paket yang diberikan mencakup 3 premium wordpress themes yang tidak ditemukan ditempat lainnya, seperti Home Office dan Business, yang berharga sekitar $25.

free-wp-premium-theme-2

3 Tumblr Themes
Bagi anda pengguna tumblr, disini disediakan themes premium yang bernilai sebesar $50.
free-tumblr-themes

Item gratis lainnya.
Seperti gambar laptop dalam vector (photoshop), Free Vector pack dan lainnya.

Cara Download

Untuk bisa download paket ini, harus mendaftar di Tutorial9 (subscribe). Berikut langkahnya

  1. Buka halaman ini The Ultimate Resource Package for web designer
  2. Isikan Nama dan Email kita, kemudian klik Subscribe
  3. Setelah beberapa saat, cek email kita (dari David Leggett). Jika di inbox tidak ada cek di spam atau Bulk, atau tunggu beberapa saat. Setelah dibuka, klik link konfirmasi yang diberikan, atau copy paste di web browser untuk mengaktifkan keanggotaan
  4. Setelah muncul bahwa kita telah terdaftar, maka cek kembali email kita, untuk mendapatkan link download. Agar link download kelihatan, maka gambar di email harus di aktifkan. Kalau di gmail ada link seperti Display images below. Klik link download yang disertakan.
  5. Ukuran download sebesar 25.5 MB

Karena waktu download terbatas (hanya berlaku mulai 9 November sampai 16 November 2009), maka segera download sebelum tanggal 17 November.

04.36

Cara Gampang Bikin Virus

Kamu pasti masih inget dengan virus worm yang sempat menghebohkan Tampilan awal program Vbs WGinternet beberapa waktu yang lalu : Anna Kournikova. Worm yang menginfeksi Windows beserta Outlook Exressnya, akan mengirim sendiri pesan virus ke seluruh email yang terdapat pada address book.

Sebenarnya untuk membuat worm semacam itu kamu tidak harus menjadi seorang programmer handal. Cukup bisa njalanin komputer dan punya softwarenya. Lalu apa softwarenya ? VBS Worm Generator !! Dengan program yang dibuat oleh hacker Argentina berusia 18 tahun itu kamu dapat membuat virus yang sama dahsyatnya dengan Anna Kournikova, cukup dengan melakukan beberapa klik.

Program VBSWG memungkinkan kamu untuk membuat worm dengan nama sesukamu. Kamu juga bisa memilih efek dari worm tersebut, seperti misalnya menampilkan pesan atau memaksa seseorang untuk menuju situs tertentu. Akibat yang paling parah tentunya jika worm tersebut kamu setting supaya membikin crash komputer.

Kemampuan lain dari VBSWG adalah melakukan enkripsi terhadap source code worm yang dibuat. Kemampuan lainnya bisa kamu coba sendiri :-) Pokoknya cukup hebatlah program ini.

Tapi seperti yang dikatakan oleh pembuatnya, VBS Worm Generator hanya boleh digunakan untuk belajar, bukan untuk merugikan orang lain. Untuk itu jika Anda memang berniat mencobanya, ingat-ingat peringatan tersebut.

Situs yg menyediakan VBSWG :

http://www.virii.com.ar,
http://www.kvirii.com.ar,
http://vx.netlux.org/dat/tv07.shtml.

Atau gunakan search engine http://www.google.com dan masukkan keyword vbswg2bfix.zip, Vbswg2B.zip, worm generator, dan keyword semacamnya

04.35

Carbon Fibre Formula 1 pada sebuah Jam Tangan

Kecepatan dan ketepatan waktu merupakan faktor yang penting dalam menjalankan aktivitas sehari-hari. Dengan fokus pada dua elemen itulah Casio meluncurkan jam seri Edifice edisi spesial Sebastian Vettel. Edifice dengan seri khusus EF-535SVSP-1AVDR ini merupakan modifikasi dari Edifice mode EF-535SP. Seri ini mengedepankan feature carbon fiber dial hitam, dengan kekuatan ketahanan di air hingga 100m.

Pada akhir bulan September lalu, CHIP Online berkesempatan menyaksikan peluncuran jam Casio Edifice edisi spesial Sebastian Vettel ini. Acara yang berlangsung di ballroom hotel Ritz-Carlton ini dihadiri oleh Masatomi Fukuda, Casio Singapore Pte Ltd, Executive Director, Hiroshi Fujii, Casio Computer, General Manager, Timepiece Department, Overseas Marketing & Sales Division, Christian Horner, Red Bull Racing Team Principal, serta Edifice Brand Ambassador David Coulthard.

Pada acara tersebut, David Coulthard mantan pembalap F1 dari Red Bull Racing yang menjadi Edifice Brand Ambassador menjelaskan, “Seperti juga dalam balap Formula 1, teknologi jam telah banyak mengalami perkembangan. Seri Casio Edifice terbaru memiliki sejumlah feature yang hebat”

Christian Horner, pemilik dari tim Formula 1 Red Bull Racing menambahkan, “Penggunaan teknologi carbon fibre – sebuah teknologi kunci pada semua mobil balap grand prix – menambah daya tarik yang unik jam Casio bagi pecinta balap”.

Casio yang merupakan sponsor resmi dari tim F1 Red Bull Racing menggunakan momentum seri balap F1 di Singapura untuk meluncurkan model terbaru dari jajaran jam Edifice mereka.

Casio Edifice seri EF-535SVSP-1AVDR edisi spesial Sebastian Vettel ini memiliki keunikan tersendiri dengan disandingkannya logo Vettel pada bagian dial. Selain itu, Edifice edisi spesial memiliki ukiran tanda tangan Sebastian Vettel pada bagian belakangnya.

casio1

05.25

PERBEDAAN HUB DAN SWITCH DITINJAU SECARA KONSEPTUAL

Jaringan komputer berkembang dengan sangat cepat. Salah satu pemicunya adalah kebutuhan untuk berbagi pakai alat (device) maupun data baik pada lokasi yang sama ataupun lokasi yang berbeda. Jaringan komputer yang berada pada lokasi yang sama dengan jarak yang tidak jauh disebut dengan jaringan komputer local (LAN). Topologi yang biasa digunakan pada jaringan lokal ini adalah topologi star seperti pada gambar 1. Ini berarti dibutuhkan satu alat tambahan yang disebut dengan hub atau switch (Lammle, 2004).

1

Gambar 1. Topologi star.

Saat ini hub sudah banyak ditinggalkan dan diganti dengan switch. Alasan penggantian ini biasanya adalah karena hub mempunyai kecepatan transfer data yang lebih lambat daripada switch. Hub dan switch mempunyai kecepatan transfer data sampai dengan 100 Mbps bahkan switch sudah dikembangkan sampai kecepatan 1 Gbps. Penulis mencoba mengukur kecepatan transfer data antara hub dan switch dengan melakukan suatu percobaan kecil. Percobaan ini menggunakan satu notebook dengan sistem operasi Windows XP, satu server ftp dengan sistem operasi FreeBSD, hub 10/100, dan switch 10/100. Hub dan switch ini mempunyai kecepatan transfer data yang sama, yaitu 10/100 Mbps yang akan dipasang bergantian pada topologi yang digunakan, yaitu topologi star. Gambaran topologi percobaan ini adalah sebagai berikut:

21

Gambar 2.a. Percobaan dengan switch.

3

Gambar 2.b. Percobaan dengan switch.

Percobaan ini meng-upload suatu file movie sebesar 66.540 KB (66 MB) dari notebook ke server ftp menggunakan software cuteFTP. Hasil yang diperoleh adalah sebagai berikut:


Hub

Switch

Lama inisialisasi cuteFTP dari notebook ke server ftp

15 detik

10 detik

Lama transfer dari

notebook ke server ftp

8 detik

6 detik

Kecepatan rata-rata

transfer

827 byte/s

11.356.226 byte/s

Tabel hasil percobaan di atas memberikan gambaran yang lebih jelas tentang perbedaan hub dengan switch dalam hal kecepatan transfer data maupun kecepatan inisialisasi. Orang awam akan membedakan hub dengan switch hanya dari kecepatan transfer data saja tanpa mengetahui penyebabnya. Secara teknis perbedaan ini tidak bermasalah karena secara fisik bentuk hub dan switch sangat mirip bahkan seringkali sulit dibedakan. Orang awam hanya tinggal mengganti hub dengan switch saja untuk meningkatkan kinerja jaringannya. Tetapi secara konseptual ada banyak hal yang harus dimengerti mengapa kedua perangkat tersebut berbeda kecepatan transfer datanya. Tulisan ini akan mengkaji perbedaan hub dan switch secara konseptual.

Repeater dan Hub.

Repeater merupakan perangkat jaringan yang akan mengulang-ulang (repeat) sinyal yang berupa paket data dari satu port ke port yang lain yang saling terhubung (Berg,1998). Repeater tidak menyaring atau menerjemahkan sesuatu, hanya mengulang (me-generate kembali) sinyal ke semua arah. Repeater beroperasi di layer Physical (layer 1) karena tidak membutuhkan informasi dari layer di atasnya untuk me-generate kembali suatu sinyal. Fungsi utama Repeater hanya sebagai penguat sinyal saja, yaitu untuk mengatasi batasan jarak dari media transmisi yang digunakan.

Hub sebenarnya merupakan repeater dengan banyak port sehingga apa yang dialami oleh repeater juga dialami oleh hub (Mansfield, 2003).

Hub/Repeater mempunyai kelemahan yaitu akan terus mengulang-ulang sinyal yang berupa paket data ke semua arah (jalur yang ada) walaupun sebenarnya paket data tersebut sudah diterima oleh komputer tujuan, seperti pada gambar 3 (Mansfield, 2003). Hal ini akan menyebabkan frekwensi collision lebih sering terjadi.

4

Gambar . Pengiriman data melalui hub

Misalnya ketika ada pengiriman paket data dari port A ke port B dan pada saat yang sama ada pengiriman paket data dari port C ke port D, maka akan terjadi tabrakan (collision) karena menggunakan jalur yang sama (jalur broadcast yang sama) sehingga paket data akan menjadi rusak yang mengakibatkan pengiriman ulang paket data. Jika hal ini sering terjadi maka collison yang terjadi dapat mengganggu aktifitas pengiriman paket data yang baru maupun ulangan.

Hal ini mengakibatkan penurunan kecepatan transfer data. Oleh karena itu secara fisik, hub mempunyai lampu led yang mengindikasikan terjadi collision. Ketika paket data dikirimkan melalui salah satu port pada hub, maka pengiriman paket data tersebut akan terlihat dan terkirim ke setiap port lainnya sehingga bandwidth pada hub menjadi terbagi ke seluruh port yang ada. Semakin banyak port yang tersedia pada hub, maka bandwidth yang tersedia menjadi semakin kecil untuk setiap port. Mansfield (2003) menggambarkannya sebagai berikut:

5

Gambar . Gambaran jalur transfer data di hub.

Bridge dan Switch.

Bridge mengirimkan paket data berdasarkan MAC address pada NIC (Network Interface Card) masing-masing komputer sehingga bridge mengetahui komputer mana yang menjadi tujuan. Bridge bekerja pada layer DataLink (layer 2) di model OSI (Lammle, 2004). Switch sebenarnya merupakan bridge yang mempunyai lebih banyak port sehingga apa yang dialami oleh bridge juga dialami oleh switch (Mansfield, 2003).

Switch/Bridge akan mengirimkan paket data ke alamat tujuan secara pasti karena memiliki informasi alamat tujuannya, yaitu MAC address sehingga jika ada collision yang terjadi merupakan collision pada port-port yang sedang saling berkirim paket data. Misalnya ketika ada pengiriman paket data dari port A ke port B dan pada saat yang sama ada pengiriman paket data dari port C ke port D, maka tidak akan terjadi tabrakan (collision) karena alamat yang dituju berbeda dan tidak menggunakan jalur yang sama (Mansfield, 2003). Semakin banyak port yang tersedia pada switch, tidak akan mempengaruhi bandwidth yang tersedia untuk setiap port.

Ketika paket data dikirimkan melalui salah satu port pada switch, maka pengiriman paket data tersebut tidak akan terlihat dan tidak terkirim ke setiap port lainnya sehingga masing-masing port mempunyai bandwidth yang penuh. Mansfield (2003) menggambarkannya sebagai berikut:

6

Gambar . Gambaran jalur transfer data di switch.

Dengan kata lain pengiriman data dari port A ke port B hanya akan terlihat oleh kedua port tersebut, hal ini digambarkan sebagai berikut (Mansfield, 2003) :

7

Gambar . Pengiriman data melalui switch.

FUNGSI HUB DAN SWITCH HUB

Dalam Jaringan komputer kita perlu hub yang berfungsi untuk menggabungkan beberapa komputer menjadi satu buah kelompok jaringan. Mungkin bila kita hanya akan menghubungkan dua buah PC kita hanya akan memerlukan Kabel UTP dengan Crimping dengan metode cross cable. Tapi bagaimana halnya dengan 10 PC ? atau 20 PC ? disinilah fungsi hub bekerja dimana komputer2 tersebut akan dihubungkin dengan UTP Straight Cable yang dicolokkan ke port2 yang ada di hub dan diset dengan IP dengan alamat jaringan yang sama, maka kita akan berada di dalam jaringan komputer yang terdiri lebih dari 2 buah PC.

Sekarang ini banyak orang menilai hub sudah cukup untuk mengatasi problema seperti itu, tetapi dilihat dari sisi lain ternyata hub memiliki sedikit kejelekan dimana dia akan membroadcast semua paket yang akan dikirim ke salah satu IP Tujuan. Hal ini mungkin tidak akan terasa bila kita hanya memiliki 10 buah PC yang terkoneksi dalam satu jaringan. Tetapi bagaimana dengan ratusan ? atau bahkan mungkin ribuan? disinilah fungsi switch sebenarnya bekerja.Di bidang jaringan komputer seringkali kita mendengar kata hub dan switch, bentuknya mirip dan fungsinya dasarnya juga sama yaitu untuk transfer data dari dan ke komputer-komputer dalam suatu jaringan. Beberapa waktu yang lalu penulis mendapati pertanyaan sederhana mengenai perbedaan antara hub dan switch dari beberapa rekan penulis. Melalui artikel kali ini penulis akan bahas secara singkat mengenai perbedaannya. Dari tampak luar, sebuah hub atau switch terlihat sama, keduanya memiliki jack RJ-45 untuk berhubungan dengan suatu device. Sebelum berbicara mengenai mengenai perbedaan antara keduanya maka ada baiknya kita lihat sejenak mengenai keterbatasan suatu (non switched) ethernet, yaitu hanya satu device yang dapat mentransmit data ke suatu segment pada suatu waktu tertentu. Jika lebih dari satu device berusaha mentransmit data pada waktu yang bersamaan maka akan terjadilah collision. Setelah collision terjadi maka setiap device tadi harus melakukan proses pengiriman data kembali (re-transmit). Dapat dibayangkan jika jumlah segment dalam jaringan semakin bertambah maka otomatis kemungkinan akan terjadinya collision akan semakin besar, dan karena akibat collision ini semua device akan melakukan proses re-transmit maka otomatis traffic jaringan akan menjadi relatif lebih lambat. Sebelum ditemukannya teknologi switch, suatu jaringan dapat dibagi-bagi ke dalam beberapa segment dengan suatu device yang dinamakan bridge. Bridge memiliki dua buah port ethernet. Jika ada traffic ke dalam jaringan maka secara otomatis bridge akan mengamati device-device yang terlibat di dalamnya dari kedua sisi (melihat berdasarkan MAC address-nya). Bridge kemudian akan mampu membuat keputusan untuk mem-forward atau tidak mem-forward setiap paket data menuju ke device tujuan.

Hub

Sama seperti switch, tetapi perbedaannya adalah hub tidak memiliki faslitas routing. Sehingga semua informasi yang datang akan dikirimkan ke semua komputer (broadcast).

Hub adalah istilah umum yang digunakan untuk menerangkan sebuah central connection point untuk komputer pada network. Fungsi dasar
yang dilakukan oleh hub adalah menerima sinyal dari satu komputer dan
mentransmisikannya ke computer yang lain.sebuah Hub bisa active atau
passive. Active hub bertindak sebagai repeater: ia meregenerasi dan
mengirimkan sinyal yang diperkuat. Passive hub hanya bertindak sebagai
kotak sambungan; ia membagi/memisahkan sinyal yang masuk untuk ditransmisikan ke seluruh network.Hub adalah central untuk topologi star
dan mengijinkan komputer untuk ditambahkan atau dipindahkan pada
network dengan relatif mudah.Kapabilitas yang disediakan hub.

Fungsi tambahan selain sebagai central connection point, hub menyediakan kemampuan berikut :

  • Memfasilitasikan penambahan penghilangan atau penambahan workstation

  • Menambah jarak network ( fungsi sebagai repeater )

  • Menyediakan fleksibilitas dengan mensupport interface yang berbeda ( Ethernet, Toket ring, FDDI )

  • Menawarkan featur yang fault tolerance ( Isolasi Kerusakan )

  • Memberikan menegement yang tersentralisasi ( koleksi informasi, diagnostic)

Kekurangannya, hub cukup mahal, membutuhkan kabel tersendiri untuk
berjalan, dan akan mematikan seluruh network jika ia tidak berfungsi.

Cara kerja Hub

Pada dasarnya adalah sebuah pemisah sinyal (signal splitter). Ia
mengambil bit-bit yang datang dari satu port dan mengirimkan copynya
ke tiap-tiap port yang lain. Setiap host yang tersambung ke hub akan
melihat paket ini tapi hanya host yang ditujukan saja yang akan
memprosesnya. Ini dapat menyebabkan masalah network traffic karena
paket yang ditujukan ke satu host sebenarnya dikirimkan ke semua host
(meskipun ia hanya diproses oleh salah satu yang ditujukannya saja).

Switch

Biasanya switch banyak digunakan untuk jaringan LAN token star.
Dan switch ini digunakan sebagai repeater/penguat. Berfungsi untuk menghubungkan kabel-kabel UTP ( Kategori 5/5e ) komputer yang satu dengan komputer yang lain. Dalam switch biasanya terdapat routing, routing sendiri berfungsi untuk batu loncat untuk melakukan koneksi dengan komputer lain dalam LAN.

Switch adalah hub pintar yang mempunyai kemampuan untuk menentukan tujuan MAC address dari packet. Daripada melewatkan packet
ke semua port, switch meneruskannya ke port dimana ia dialamatkan. Jadi
switch dapat secara drastic mengurangi traffic network.

Switch memelihara daftar MAC address yang dihubungkan ke port-portnya yang ia gunakan untuk menentukan kemana harus mengirimkan
paketnya. Karena ia beroperasi pada MAC address bukan pada IP address,
switch secara umum lebih cepat daripada sebuah router.

Gambarannya adalah seperti ini :

8

Kenapa Switch Lebih Baik?
Di dalam hub tidak ada proses apa-apa dalam menangani traffic jaringan. Hub hanya mengulang sinyal yang masuk ke seluruh port yang ada pada hub tersebut. Ini akan sangat berbeda dengan switch, di dalam switch setiap port berfungsi juga sebagai suatu bridge. Jika suatu port terhubung dengan suatu device maka secara prinsipal setiap device akan bersifat independen terhadap device lainnya. Perbedaan lainnya lagi adalah bahwa 10/100 ethernet hub hanya bekerja secara half-duplex, ini artinya adalah sebuah device hanya dapat mengirim atau menerima data pada suatu waktu tertentu. Switch mampu bekerja secara full-duplex yang artinya mampu menerima dan mengirimkan data pada saat yang bersamaan.

Sebagai contoh misalnya ada suatu switch yang pada port-nya terpasang beberapa device berikut ini:

- Computer 1
- Computer 2
- Computer 3
- Printer
- File Server
- Uplink ke internet

Perbedaan lainnya lagi adalah bahwa 10/100 ethernet hub hanya bekerja secara half-duplex, ini artinya adalah sebuah device hanya dapat mengirim atau menerima data pada suatu waktu tertentu. Switch mampu bekerja secara full-duplex yang artinya mampu menerima dan mengirimkan data pada saat yang bersamaan.

Pada kasus ini, Computer 1 dapat melakukan proses print (cetak) dokumen, sementara itu Computer 2 bisa mengakses file server, dan sementara itu pula Computer 3 dapat melakukan akses ke Internet. Ini semua bisa dilakukan karena switch dapat secara pintar melakukan forward traffic paket data khusus hanya kepada device-device yang terlibat saja. Ini juga yang disebut dengan hubungan antar device yang simultan dan bersifat independen. Jadi kesimpulannya di dalam switch terdapat suatu mekanisme filtering dan forwarding terhadap traffic jaringan yang melewatinya.